
Mengubah Orang Lain
Catherine belakangan ini kewalahan dengan perilaku Thomas. Adiknya suka membuatnya malu dihadapan umum. Ia bahkan gagal untuk membawa dirinya dalam perkara-perkara sederhana.
“Semua sahabatku kabur gara-gara kamu,” kata Chaterine meluapkan kekesalannya.
Ia merasa sudah cukup bersabar dengan adiknya, namun di matanya adiknya belum juga mengubah perilakunya.
“Apa sih susahnya mengubah sedikit saja dari dirimu? Engkau benar-benar telah mempermalukanku sebagai kakakmu!”
Merasa nasehatnya hanya masuk dan keluar telinga adiknya, Catherine akhirnya memutuskan untuk membatasi hubungan dengan adiknya.
“Saya hanya ingin bertengkar setiap kali bertemu dengannya.”
Suatu kali ia menghadiri sebuah seminar “Komunikasi untuk Mengatasi Konflik.” Saat rehat, ia mendekati pembicara dan mengutarakan persoalannya.
“Hal terakhir apa yang mesti saya lakukan untuk mengubah dia? Saya sudah berada di titik capai terhadapnya.”
Pembicara itu menatap wajah penanya yang kemerahan menahan kemarahan saat bercerita kepadanya.
“Kapan saudari terakhir kali mengunjunginya? Hal pertama yang hendaknya dilakukan bukan meminta dia untuk mengubah dirinya, namun meminta kita untuk mengudah diri kita.”
No comments:
Post a Comment