Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Friday, October 17, 2008

Merawat Anak


Sumber:


Merawat Anak

Setiap perayaan hari Ibu, kami anak-anaknya mengambil cuti kerja.
“Kalau punya anak, kalian sebaiknya merawat sendiri. Uang dapat dicari setelah anak-anak lebih besaran. Kasih tidak dapat dibeli.”
Justin dan Johana lahir sebagai kado pertama pernikahan. Saya menyuapi mereka makanan dan baru kembali bekerja setelah mereka masuk sekolah.
Saat mereka liburan sekolah, saya berbaring di tempat tidur karena kecapean kerja.
“Bagaimana kondisi mama? Apakah mama perlu bantuan medis?”
Mereka keluar kamar dan masuk kembali dengan satu mangkuk bubur ayam.
“ Kami memasak sarapan pagi mama.“
Mereka kemudian bergantian menyuapi saya. Mereka juga bergantian menjenguk kamar saya seperti perawat.
Setelah makan pagi, saya hendak mengatupkan mata kembali. Saya mendengar langkah ringan seseorang yang memasuki kamar. Saat membuka setengah mata, saya melihat Johana membuka laci dan mengeluarkan dompet saya.
“Yohana mencari sesuatu?”
“Dompet mama.”
“Yohana butuh uang?”
“Yohanna mau memasukkan uang jajan kami ke dompet mama. Mama tentu butuh uang karena sudah dua hari absen kerja.”
Mata saya membasah oleh air mata. Pesan mama kembali terngiang.

1 comment:

Anonymous said...

Kasih tulus seorang anak...:)