Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Wednesday, November 19, 2008


Kehamilan Dini

Buku harian terkasih,

nafasku tersumbat ketakutan.

Kurang dari 4 bulan pacaran, aku hamil dini. Aku berharap dugaanku keliru. Dokter menegaskan kehamilan yang telah kuketahui. Aku melakukan seks aman, namun bocor juga.

Aku pernah hamil dini pada usia 14 tahun. Aku merasa aborsi menjadi menjadi satu-satunya pilihan. Aku akhirnya membunuh bagian diriku. Aku mengalami depresi selama tiga tahun karena aborsi itu.

Sekarang aku berkeinginan merawat janin dalam rahimku.

James, pacarku, yang awalnya keberatan akhirnya menyetujuinya. Ibuku menanggapi,

“Keputusan itu akan mengubah kehidupanmu. Hal-hal yang telah terencana masuk daftar tunggu sekarang.”

Saya mulai menata kembali rencana kehidupan. Saya akan masuk kuliah pada musim semi daripada musim gugur, dan mengambil kelas pada musim panas. Saya akan mencari pekerjaan lain daripada menjadi penjaga pantai.

Saat mengambil nafas kembali, aku merasakan kebebasan. Aku melihat diriku sebagai pribadi yang terberkati. Aku lulus dengan prestasi memuaskan. Nafasku tak tersedak ketakutan. [1]


[1] The Freedom Writers with Erin Gruwell, The Freedom Writers Diary, Foreword by Zlata Filipovic (New York: Broadway Books, 1999), 257 – 258.

No comments: