
Kehamilan Dini
Buku harian terkasih,
nafasku tersumbat ketakutan.
Kurang dari 4 bulan pacaran, aku hamil dini. Aku berharap dugaanku keliru. Dokter menegaskan kehamilan yang telah kuketahui. Aku melakukan seks aman, namun bocor juga.
Aku pernah hamil dini pada usia 14 tahun. Aku merasa aborsi menjadi menjadi satu-satunya pilihan. Aku akhirnya membunuh bagian diriku. Aku mengalami depresi selama tiga tahun karena aborsi itu.
Sekarang aku berkeinginan merawat janin dalam rahimku.
James, pacarku, yang awalnya keberatan akhirnya menyetujuinya. Ibuku menanggapi,
“Keputusan itu akan mengubah kehidupanmu. Hal-hal yang telah terencana masuk daftar tunggu sekarang.”
Saya mulai menata kembali rencana kehidupan. Saya akan masuk kuliah pada musim semi daripada musim gugur, dan mengambil kelas pada musim panas. Saya akan mencari pekerjaan lain daripada menjadi penjaga pantai.
Saat mengambil nafas kembali, aku merasakan kebebasan. Aku melihat diriku sebagai pribadi yang terberkati. Aku lulus dengan prestasi memuaskan. Nafasku tak tersedak ketakutan. [1]
[1] The Freedom Writers with Erin Gruwell, The Freedom Writers Diary, Foreword by Zlata Filipovic (New York: Broadway Books, 1999), 257 – 258.
No comments:
Post a Comment