Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Friday, November 14, 2008

Saudara


Saudara

Malam ini saya mampir makan di sebuah restoran Cina cepat saji. Restoran sudah berlalu masa sibuknya karena telah lewat jam makan malam.

Saat sedang menikmati santap malam, seorang lansia berjalan masuk dengan bantuan tongkat. Pelayan restoran berlari mendekatinya untuk membuka pintu restoran. Lansia itu berjalan seperti robot yang hampir kehabisan baterei. Jalannya sangat lambat sekali.

Pelayan restoran memanggil temannya di dapur untuk menemaninya melayani tamu istimewa. Ia meminta temannya berjaga di bagian makanan dan ia berdiri di dekat lansia.

“Bapak, mau pesan makanan apa?”

Nafas lansia nampak terengah-engah dan hanya bisa berkata dengan menunjuk makanan dari balik kaca.

Pelayan restoran lalu menarik meja dan kursi ke dekat tamunya.

“Bapak, mau minuman apa,” sapanya ramah sambil mencodongkan telinganya ke dekat mulut tamunya.

Setelah pesanan makanan dan minuman tiba, pelayan itu memasukkannya ke dalam tas bawaannya, dan menghantarnya keluar pintu restoran.

Saya duduk terpaku menatap pemandangan itu.

Dari arah dapur terdengar suara laki-laki dalam bahasa mandarin,

“Engkau baik sekali terhadap pengunjung itu??”

“Bukankah ia saudara kita juga?”

No comments: