Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, November 20, 2008


http://www.freewebs.com/domesticviolencechildabuse/domestic_violence6_1.jpg


Ungu

Buku Harian terkasih,

Saat membaca The Color Purple aku gerah karena Mister selalu memukuli Celie.

Aku tahu bahwa aku harus berhati-hati dan melindungi ibu karena karena ayah seorang peminum. Perawakannya kecil namun saat ia mabuk ukuran badan menggelembungkan ketakutan.

Saat ayahku bertambah sering memukuli ibu, aku pulang dari sekolah sedini mungkin. Kisah The Color Purple berlangsung di rumah. Ayah menampar dan memukul ibuku. Aku segera merangsek untuk melepaskan ibu darinya. Ibu keluar rumah dengan mata bercucuran air mata dan ketakutan. Laki-laki ini menyakiti pribadi yang sangat kucintai.

Apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus menyerang balik laki-laki bajingan ini? Ataukah aku harus menyelamatkan ibu dan adik perempuanku dengan keluar dari rumah kekerasan?

Aku hanya memiliki hitungan detik untuk memutuskannya. Aku bergegasmembawa adik ke mobil dan kemudian ibu.

Setelah melihat ketakutan di mata ibu, aku berjanji untuk melindunginya dari kekrasan fisik atau mental terhadapnya.

Dalam perjalanan mobil menuju rumah bibi, aku melihat warna ungu di sekitar mata ibu. Warna ungu bukan sekedar warna atau judul buku.

No comments: