
Kue Perhatian
Sabtu kemarin Andre berkunjung ke rumah Anne, sahabat yang merayakan ulang tahun seperempat abad. Saat ia membuka pintu, Andre berjumpa dengan paras kecewa.
“Selamat ulang tahun, Anne,” ujar Andre sambil memeluk sahabatnya.
“Engkau satu-satunya pribadi yang mengingat ultahku,” katanya masih memendam kecewa.
“Aku lahir pada hari yang salah. Hampir semua pribadi di sekitarku mengajukan alasan untuk melupakan hari bahagiaku,” katanya dengan nada tinggi. Alis matanya ikut naik mengikuti kata-katanya.
“Omong-omong, bagaimana engkau mengingat hari bahagiaku? Apakah orang lain memberitahumu tentang hari ulang tahunku?” tanya Anne penuh selidik.
“Apakah engkau akan mempersilakan aku duduk,” tanya Andre masih memegang kue ulang tahun di tangannya.
Senyum Anne pecah. Ia mempersilakan sahabatnya duduk lalu mengambil frozen yoghurt yang khusus disiapkannya.
“Bagaimana engkau mengingat ulang tahunku?” desak Anne.
“Tahun lalu engkau menjadi pribadi pertama yang memberikan selamat ulang tahun kepadaku. Aku lalu bertanya tanggal ulang tahunmu,” jawab Andre.
“Orang lain mengira kekecewaanku sekedar perkara kue. Ini berkaitan dengan perhatian,” kata Anne dengan wajah tertunduk.
No comments:
Post a Comment