
Berbagi Beban
Saat mengunjungi anaknya seorang nenek menghadiri perayaan ekaristi di gereja terdekat. Pastor yang memimpin perayaan berkata kepada hadirin,
“Kita baru saja memiliki goa Maria. Kita perlu patung Maria untuk melengkapinya. Semua diundang untuk berpartisipasi.”
Nenek mendengarkan pesan serupa saat datang ke gereja minggu-minggu berikutnya. Saat menengok ke goa Maria, terbersit pikiran,
“Aku terpanggil untuk menutup semua pengeluaran gereja dengan membelikan patung Maria.”
Ia pergi ke toko rohani untuk melihat harga patung.
“Aku dapat mengambil uang tabungan untuk keperluan ini.”
Dalam perjalanan pulang ke rumah ia berpapasan dengan seorang ibu berjalan keluar dari pasar membawa barang yang berat sekali. Ia membagi bebannya dengan keempat anak yang ikut dengannya. Anaknya yang paling kecil menenteng barang yang paling ringan sedangkan anak sulungnya membawa barang yang paling berat.
“Ibu sebenarnya bisa membawa beban berat sendirian. Namun ibu ingin kalian belajar berbagi beban satu sama lain.”
Nenek itu berbalik kembali ke toko rohani untuk membatalkan pesanan. Ia kemudian bergegas ke gereja untuk menyerahkan amplop sumbangan.
No comments:
Post a Comment