Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, January 22, 2009

Quotation on Mengajar Belajar




Mengajar
ibarat memasak kue bolu
Belajar
ibarat memakan kue bolu
Pengajar sering lupa
rasa kue bolu yang dimasaknya dengan lelah
Pelajar sering lupa
dengan rasa lelah pemasak kue bolunya

Mutiara Andalas, S.J.

13 comments:

Anonymous said...

Ertin Kahar-Schwarz: how true! how true when it applies to our lives!

Anonymous said...

Bonifacius Hendar Putranto: aku memasak, maka aku lupa. aku belajar, maka makin banyak lupa. :)

Mutiara Andalas said...

Dear Ms Schwarz and Mr Hendar,
Thank you for reading my simple notes

Anonymous said...

Simple and beautiful quote.

Anonymous said...

hanks, Mo. That's very true, loh. Yang perlu juga diingat, yang mengajar juga tidak pernah berhenti belajar loh. Jadi yang bikin kue bolu boleh ikutan makan juga donk, he..he.he..:) Lagian juga biasanya yang bikin kue bolu, belum keburu dipanggang bolu-nya sudah dicipin adonan mentahnya, he..he..he..jadi pas udah selesai dipanggang bolu-nya, sudah hilang selera deh..he..he..he..
But in my case is different loh, Mo. Kalo aku yang bake the cake, lah aku yang makannya paling banyak he..he..he..ndut-ndut deh...

Mutiara Andalas said...

Dear Jennie,
thank you very much.
Isabel,
Wow. You continue my story with another great story.

Anonymous said...

BEtul,
eh, tapi sering juga ditemui pengajar yang tidak tahu membuat kue bolu yang enak, yang penting jadi, dapat duit, ada yang makan. Pelajarnya karena kuenya gak enak ya makannya asal-asalan.
Para pembuat kue bolu tidak semuanya ingin membuat kue bolu yang enak karena harganya murah.
Akhirnya banyak pembuat kue bolu yang mau saja dikasih macam-macam sama pemakan kue bolu yang tidak suka proses memakan yang rumit ini.
Halah, rumit gak sih komentar saya, Mo?

Mutiara Andalas said...

Dear Pom2,
nanti dibuat sequel dech quotationnya. Di rumah gak pernah ketemu kue bolu nggak enak karena ibuku jago masak :-)
It's true that both educators and students work together in the kitchen to bake "kue bolu."

Anonymous said...

That's what I mean. Ibu masak enak karena ibu memang pengen masak enak untuk keluarga jadi semua orang di keluarga benar-benar bisa menikmati dengan penuh terima kasih karena tahu persis bagaimana kerja keras ibu memasak.
Banyak pembuat kue bolu di dunia pendidikan yang tidak punya dedikasi untuk membuat kue bolu yang bisa dinikmati. Banyak yang inginnya dapat uangnya aja sampai minta dibayar buat menaikkan atau meluluskan siswa. Sedih gak sih?

Mutiara Andalas said...

Dear Pom2,
tragedi pendidikan ya. Guru akhirnya menciut perannya sebagai yang mengulurkan rapor kenaikan siswa atau ijazah kelulusan.
Film-film dengan latar belakang pendidikan 'October Sky,' 'Dangerous Minds,' 'Not One Less' atau 'Freedom Writers atau 'Laskar Pelangi' menarik karena cita-cita pendidikan itu is still burning'

Mutiara Andalas said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Yeah, seandainya banyak guru yang seperti guru-guru dalam film-film itu.

Mutiara Andalas said...

Yes, we can make a difference in simple way.