Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, November 10, 2009

Damai di Bumi


Damai di Bumi

OST 'I Heard the Bells on Christmas Day' by Casting Crowns
http://www.youtube.com/watch?v=M7670CXvPX0
Damai di Bumi

Lampu Gereja berubah temaram. Seorang anak berdiri di tengah panggung membunyikan lonceng. Terdengar langkah-langkah ringan anggota paduan suara yang mengetuk-ngetuk lantai gereja.
Duduk di barisan terdepan, Andrea seketika merinding mendengar lantunan I Heard the Bells on Christmas Day. Paras anak-anak paduan suara terlukis di mata Andrea.
Masa lalu menyelinap dalam ingatan Andrea.
“Kaki-kaki berlari tergesa tanpa arah. Beberapa orang membopong korban yang tergeletak bersimbah darah.”
Mata Andrea berkaca-kaca saat paduan suara mengulang refrain,
“Damai di bumi.”
Ia pelan-pelan menggabungkan suaranya menyanyikan refrain lagu.
Paduan suara mengenakan ragam pakaian komunitas beriman di Indonesia. Akhir lagu berlanjut dengan tepuk tangan panjang hadirin.
Kedua tangan Andrea menyatu dalam sikap doa. Ia meneguhkan hatinya saat berbicara di depan hadirin.
“Aku korban ledakan bom malam Natal tahun lalu.”
Andrea mengambil nafas dalam-dalam sebelum meneruskan kalimatnya.
“Semoga damai-Mu hadir di bumi Indonesia.”
Seorang perempuan setengah baya mengenakan mukena memegang tangan Andrea.
“Ia membopongku saat tubuhku tergeletak bersimbah darah.”

No comments: