Kuasa Kata: Menyapa
Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.
Mutiara Andalas, S.J.
Thursday, October 18, 2007
Hidup dengan Person atau Persona?
Kebanyakan dari kita hidup sebagai aktor/aktris dalam hidup (persona). Bermain peran dalam hidup menjadi otomatis. Kita biasanya tidak sadar bahwa kita tidak menjadi diri kita yang sebenarnya. Topeng menyembunyikan perasaan-perasaan kita yang sebenarnya. Seandainya kita hidup dalam dunia drama, ada teks drama yang didiktekan oleh kelompok sebaya, orang tua, imam, dan sebagainya. Kita membangun sistem penolakan atau pertahanan diri yang menyelubungi dan mengubur perasaan-perasaan kita.
Akibatnya kita tidak dapat berbicara tentang kesepian, ketakutan, kecemasan, kecemburuan, kemarahan, dan perasaan-perasaan lainnya. Kita juga membangun zona kenyamanan (comfort zone) terhadap pengalaman-pengalaman pahit hidup kita. Zona kenyamanan itu dapat berbentuk boneka, seks, makanan, minuman, dan barang-barang material lainnya.
Kita hendak menanggalkan topeng-topeng dalam hidup kita. Semakin kita menyingkap diri kita kepada yang lain, kita semakin menerima dari yang lain. Kita hendak berhenti hidup dalam dunia panggung (appearance world). Kita hendak semakin jujur dengan diri kita.
Dokumentasi: http://furrymuck.q2u.net/archives/001003.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment