Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, October 9, 2007

Kata yang Menghilang dalam Hidup Kita


Beberapa waktu terakhir ini banyak muda-mudi bilang saya panen pengantin. Mereka sering berseloroh bukan romo yang harus menyesuaikan diri dengan jadual pengantin, tetapi pegantin yang harus menyesuaian diri dengan jadual romo. Wah kok kayak romo 'bookingan' jadinya.
Setiap kali merayakan ekaristi untuk pengantin, hati saya selalu bertepuk tangan kepada pasangan pengantin itu. Awal tahun 90-an William John O'Malley menulis sebuah buku yang di dalamnya mengupas tentang kata cinta. Ia mensinyalir kata cinta adalah kata yang paling mengalami erosi makna. Di Amerika, barangkali kata ini sudah mulai menghilang. Milennia baru ini juga tergoda untuk menghilangkan kata 'kesetiaan.' Betapa tak mudah orang mau mengikat janji setia satu sama lain. Terlalu banyak kasus ketidaksetiaan dalam hidup keluarga (kristiani). Saya sangat tersentuh dengan seorang bapak yang telah menikah lebih dari 40 tahun yang pernah bertutur kepada saya, "Kalau dalam hidup membiara kita mengenal kaul kemurnian, dalam hidup berkeluarga kita mengenal kaul kesetiaan sebagai suami isteri." Kasih dan kesetiaan. Dua kata itulah yang didaraskan mempelai saat perayaan sakramen perkawinan. Betapa saya merindukan kata-kata yang sama didaraskan dalam setiap keluaga setiap saat.

No comments: