Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Friday, October 19, 2007

Uang Jajan untuk Tuhan


[Based on true story seorang ibu di Sacramento dengan putrinya]

Seperti layaknya anak muda jaman sekarang, suka meniru orang lain, bagitu juga dengan seorang gadis remaja, suatu ketika dia melihat temannya memakai anting-anting panjang, sehingga timbullah keinginannya memakai juga, walaupun bentuk tidak sama, tapi cukup keren untuk “mejeng” di antara teman-temannya. Rupanya anting imitasi ini membuat iritasi di telinga sang gadis ini, semakin hari semakin menyakitkan telinganya. Sehabis pulang dari pertemuan dengan teman-temannya, sang gadis sudah tidak tahan lagi, pergilah dia mencari sang ibu untuk meminta bantuannya agar bisa melepaskan anting-antingnya ini.

Sang ibu sangat terkejut melihat keadaan di belakang telinga anaknya ini, sangat mengerikan, anting-anting itu sudah hampir tertanam di telinganya. Sang ibu setengah menyesal, karena merasa kurang memberikan perhatian terhadap perhiasan yang dipakai anak gadisnya sehingga menyebabkan si anak menderita kesakitan yang luar biasa, ia mengusulkan untuk ke emergency saja, tapi si anak tidak mau dan tetap memohon agar ibunya membantu dia. Sang ibu memanggil suaminya untuk menolong mengeluarkan anting-anting tersebut. Sang ayah sangat heran dan terpana sejenak, secapat kilat bertindak sebagai dokter ahli bedah.

Dalam suasana yang sangat memprihatinkan saat ini, sang ibu mengajak berdoa dan menyuruh anaknya memohon pertolongan Tuhan, ditengah kesakitan, dan isak tangis yang tertahan-tahan mengucapkan doa: “ God help me, God help me”. Ibu memeluk anaknya dengan erat-erat, sementara sang ayah berusaha mengeluarkan anting-anting tersebut. Akhirnya anting-anting itu bias terlepas. Luar biasa! Tuhan memakai tangan ayah untuk menolong anaknya yang tak berdaya ini.

Seperti biasanya, sebelum tidur malam, sang ibu mengajak sang anak kembali berdoa dan mengucapkan terima kasih Yesus, bahwa Engkau hadir untuk menolong kami semua.

Keesokan harinya, di misa biasa, tidak ada yang spesial, sampai pada waktu persembahan, sang anak ikut memasukan uang ke dalam kotak persembahan. Sang ibu yang duduk di sebelahnya merasa senang melihat sang anak sangat dermawan.

Sepulang dari gereja dan dalam keadaan santai, sang ibu yang masih penasaran ini, bertanya kepada anaknya, mengapa tiba-tiba kamu memberikan sumbangan seluruh uang jajanmu?
Sang anak menoleh ke ibunya dan berkata, masakan ibu lupa kemarin malam Tuhan sudah menolong saya melepaskan anting-anting dengan tanpa infeksi, tibalah saatnya, saya memberikan uang jajan saya untuk Dia sebagai ucapan “ Terima kasih”.

Berlinanglah air mata sang ibu mendengar ketulusan hati anaknya ini, dan sama sekali tidak menyangka, meluncurlah ucapan:
Anakku, saya saja sebagai manusia begitu terharu dan bahagianya mendengar kata-katamu, apalagi Allah Bapamu di surga…….Dengan tersipu-sipu malu sang anak keluar dari kamar tidur sang ibu menuju ke ruangan lain.

Tinggallah sang ibu sendiri yang masih terisak haru dan merasa bersyukur, bahwa anaknya sudah memberikan pelajaran yang sangat sederhana dan mendalam, bahwa kita tidak boleh melupakan yang menolong kita…….Tuhan selalu hadir di kala kita memanggil Dia.

Sumber dokumentasi: www.stfrancishospice.co.uk/

2 comments:

Anonymous said...

wah touching banget. siapa yang nulis ya? Yang di sacramento hayo ngaku aja deh...

BaliTidBits said...

You have a beautiful blog, I especially love this Sacramento story. Hope you can visit mine, although I blog about game ... :p Hope you'll still like it.

Keep up the goodwork!