Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, November 15, 2007

Politik

Berpaling kepada Wajah Korban:
dari Politik Amnesia ke Politik Anamnesis

  • Hermeneutika Air Mata
    Surat kepada Presiden
    Politik Amnesia Negara
    Politik Anamnesis Korban
  • Tepian Dunia Memandang Korban
    Kamulah Saksiku: Dialog Imajiner Elie Wiesel dengan Relawan Kemanusiaan
    Mawar Putih di Ujung Bedil: Dialog Imajiner Rigoberta Menchu dengan Paguyuban Keluarga Korban Kekerasan Negara
    Melawan Politik Senapan: Dialog Imajiner Aung San Suu Kyi dengan Menhankam RI
    Melawan Impunitas: Monolog Ibu Plaza de Mayo
  • Mengeja Abjad Air Mata
    A'a Sudah Menjadi Mayit
    Monolog Rahim
    Anamnese Sosial: Dari RSCM ke Pondok Rangon
    Kauseka Airmataku dari Surga
    Hatiku yang Hancur Melawan
    Air Mataku Bergenang di Semanggi
  • Luka Membekas di Ingatan
  • Dialog Air Mata Korban dan Darah Saksi Korban
    Negara Kriminal: In Memoriam Ita Martadinata dan Cak Munir Munir
    Martir Politik: Membela Hidup Korban di Negara KriminalIn Memoriam Yun Hap, Bernardus R. Norma Imawan, Engkus Kusnadi, Heru Sudibyo, Lukman Firdaus, Sigit Prasetyo, Teddy Wardani Kusuma, Elang Mulya, Hafidin Royan, Hendriawan Sie, Hery Hartanto, dan Moses Gatotkaca
  • Politik Anamnesis
    Ingatan Subversif
    Solidaritas Korban
    Humanisasi Sejarah

No comments: