
Definisi politik anamnesis di atas menampilkan kesan kuat bahwa ia merupakan produk dari abstraksi akademik kontemporer. Saat mengajukan definisi tentatif dari politik anamnesis, penulis berangkat dari realitas korban yang berjuang melawan politik amnesia baik dari konteks Indonesia maupun negara-negara lain. Para ibu Plaza de Mayo, Rigoberta Menchú, Aung San Suu Kyi, Elie Wiesel, dan Hannah Arendt adalah beberapa pribadi maupun kelompok yang bertabrakan langsung dengan realitas politik amnesia. Penulis akan menampilkan kisah mereka berhadapan dengan kebohongan institusional (institutionalized lie), kriminalisasi korban, dan dehumanisasi sejarah. Penulis menempatkan mereka dalam dialog imajiner dengan korban hidup, relawan kemanusiaan, negara, aparat militer, dan aparat hukum di Indonesia. Dialog imajiner ini mambahas tema-tema penting dalam lingkup politik anamnesis di Indonesia, yaitu kekerasan militer, kriminalitas negara, impunitas, pelupaan sosial, dan banalitas kejahatan.
No comments:
Post a Comment