Garage Sale

Setelah hampir dua setengah tahun tinggal di Amerika, saya kadang tersenyum melihat melihat masyarakat Amerika yang sangat gampang beli dan buang barang. Rasanya hari tak pernah sepi dari poster "Garage Sale." Bahkan ada beberapa toko yang khusus menjual barang-barang yang tidak laku "Garage Sale."Yang mengejutkan, tidak semua barang yang dijual itu bekas. Sebagian barang di-garage sale-kan karena waktu membeli kelebihan dan memenuhi gudang rumah. Sebagai orang Indonesia yang kuliah di Amerika, saya kadang-kadang ngiler melihat televisi, printer, sofa, dan buku-buku baru yang digeletakkan begitu saja di depan rumah sebagai sampah.

Beberapa hari lalu, saya juga nemu sampah mahal di rumah saya: sebuah layar monitor 17 inch. Layar monitor itu milik tetangga kamar karena saya sering dolan ke kamarnya. Ia mengeluh karena layar monitor sambungan ke laptopnya kurang menampilkan layar laptop secara sempurna. Karena putus asa, ia membuangnya.
Saya akhirnya angkut sampah itu ke kamar dan pasang ke laptop saya. Tidak ada problem sama sekali. Layarnya sangat crisp. Saya diam lumayan lama memperhatikan monitor itu.
"Betapa mudah masyarakat ini memakai sistem "beli-pakai sebentar-buang."
Saya ingat pengalaman waktu kecil setiap kali ngambek minta dibelikan pakaian baru. Maklum ingin bergaya seperti anak-anak sebaya. Biasanya ibu saya dengan sabar mengatakan hal ini
"Yang membuat kamu berbeda itu bukan baru atau tidaknya pakaiannya. Tetapi rapi tidaknya kamu mengenakannya bahkan dengan pakaian lama." Tak ada istilah 'garage sale' di rumah kami.
Masyarakat yang memeluk mentalitas 'garage sale' tidak tahan banting dalam hidup.

Sumber dokumentasi:
http://www.mcmorran.com/mcmorranarenet/eventgallery/GarageSale.jpg