Aku Mengenalmu, Saudaraku
Ketika aku lelah,
engkau memberikan kedamaian padaku.
Ketika aku ketakutan,
engkau menenangkan aku.
Ketika aku kecil,
engkau mengajari aku membaca.
Ketika aku kesepian,
engkau mengasihiku.
Ketika aku berada di negara asing,
Engkau membuka pintu rumahmu kepadaku.
Ketika aku pengangguran,
Engkau membantu mencarikan pekerjaan kepadaku.
Ketika aku mencari persahabatan,
engkau mengulurkan tanganmu kepadaku.
Ketika wajahku penuh ludah dan darah,
kotor dengan keringat,
engkau berkata,
“Aku mengenalmu, Saudaraku.”[1]
No comments:
Post a Comment