Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, February 26, 2008

Dom Helder Camara


Doa Bapa Kami

Saya tersentuh sekali mendengarkan permohonan para rasul kepada Yesus

“Tuhan, ajari kami berdoa.”

Kita seringkali berpikir

“Aku telah belajar cara berdoa.”

Yesus mengundang kita bukan untuk menghafalkan doa Bapa Kami, melainkan melafalkannya dalam kehidupan.

“Bapa Kami.”

Apakah kita menyakini bahwa Allah sungguh menjadi Bapa kita semua? Bukan sekedar Bapaku? Kita akan hidup dalam persaudaraan jika Allah sungguh menjadi Bapa kita semua. Kita akan membangun persaudaraan satu sama lain jika kita berbagi Bapa.

Dalam perayaan ekaristi kita sangat mudah mengucapkan kepada pribadi di samping kita.

“Damai Tuhan besertamu.”

Namun setelah perayaan ekaristi kita pulang ke rumah dan pribadi itu segera terlupakan. Jika pribadi itu sungguh saudara atau saudari kita dan kita mengenal mereka sedang menderita sakit, bahkan sekarat karena kelaparan, kita akan mengerjakan segala sesuatu yang mungkin bagi kehidupan mereka.

“Jadilah kehendak-Mu.”

Kita mudah menerima kehendak Tuhan yang selaras dengan permohonan kita Allah seringkali menanggapi permohonan kita secara lain karena Ia sungguh mengenali kebutuhan utama kita.

"Kita seringkali meminta kepada Allah sesuatu yang sesungguhnya tak baik untuk kehidupan kita. Allah bertindak seperti seorang ayah yang mengenal anaknya saat anaknya minta bermain dengan pisau atau turun tangga sendirian.”

Saya memiliki sebuah doa favorit.

“Tuhan, bantulah aku dengan rahmat-Mu sehingga aku menginginkan yang selaras dengan kehendak-Mu dan memilih yang berkenan di hati-Mu.”

Yesus juga mengundang kita untuk menghidupi doa yang telah diajarkannya kepada pra rasulnya.[1]


[1] Disadur dari Dom Hélder Câmara, Through the Gospel with with Dom Helder Camara (Maryknoll, NY: Orbis Books, 1987).

No comments: