Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Wednesday, May 28, 2008

Garis Pembatas

Beberapa waktu lalu kami menempuh perjalanan ke Oregon dengan mengendarai mobil pribadi. Kami melalui jalan lurus yang panjang. Bagi beberapa pengemudi yang suka berpetualang di jalan, rute lurus terkadang 'membosankan.' Apalagi, rutenya tergolong lumayan lengang.
'Wah, Saya bisa setir dengan mata terpejam.'
Mobil kami dilengkapi dengan perangkat otomatis sehingga ia akan mengeluarkan suara keras kalau mobil melewati garis pembatas jalan. Mereka yang menumpang di mobil kami juga berkali-kali mengingatkan pengemudi untuk menjaga kewaspadaan di jalan.
Kira-kira paruh perjalanan, kami menerima kabar bahwa salah satu mobil rombongan kami mengalami serempetan ringan. Kami akhirnya memutuskan untuk menunggu mobil rombongan kami itu.
Begitu sampai, pengemudi mobil itu bercerita kepada kami.
"Mobil yang menyerempet kami ceroboh dalam berpindah jalur. Ia sama sekali tidak melihat mobil kami di belakangnya. Serempetan dapat terhindarkan kalau ia memperhatikan pembatas jalan. Ia mungkin kehilangan konsentrasi sehingga tidak menyadari telah berpindah jalur," ujarnya sambil geleng-geleng kepala.
Perjalanan panjang kehidupan juga membutuhkan konsentrasi sepanjang waktu. Betapa sering ktia mengalami hidup kita telah berpindah jalur karena kita tertidur saat menjalaninya. Garis pembatas membantu kita untuk menjalani hidup kita pada jalur aman kecelakaan.

No comments: