Yang sedikit, kalau dibagikan kepada yang lain, cukup
bahkan masih memiliki sisa.
Ibu saya pernah bercerita mengenai masa kecilnya. Ia anak keempat dari delapan bersaudara. Ibunya setiap hari harus menghitung jumlah nasi yang harus ditanak. Selesai memasak ia menyiapkan 10 mangkuk kecil, 8 untuk anaknya dan 2 mangkuk untuk ia dan suaminya. Ia pertama-tama mengisi delapan mangkuk itu. Tak ada takaran, tetapi mangkuk itu terisi sama isinya. Kalau ada salah isi mangkuk, dua mangkuk terakhirlah yang akan menerima porsi lebih sedikit.
"Ibu selalu memastikan bahwa kami anak-anaknya mendapatkan makan yang cukup. Ia akan makan paling belakang setelah anak-anaknya mendapatkan makanan yang cukup."
"Kami hidup dalam kekurangan. Namun ibu kami selalu memberi cukup, bahkan berkelimpahan kepada anaknya."
bahkan masih memiliki sisa.
Ibu saya pernah bercerita mengenai masa kecilnya. Ia anak keempat dari delapan bersaudara. Ibunya setiap hari harus menghitung jumlah nasi yang harus ditanak. Selesai memasak ia menyiapkan 10 mangkuk kecil, 8 untuk anaknya dan 2 mangkuk untuk ia dan suaminya. Ia pertama-tama mengisi delapan mangkuk itu. Tak ada takaran, tetapi mangkuk itu terisi sama isinya. Kalau ada salah isi mangkuk, dua mangkuk terakhirlah yang akan menerima porsi lebih sedikit.
"Ibu selalu memastikan bahwa kami anak-anaknya mendapatkan makan yang cukup. Ia akan makan paling belakang setelah anak-anaknya mendapatkan makanan yang cukup."
"Kami hidup dalam kekurangan. Namun ibu kami selalu memberi cukup, bahkan berkelimpahan kepada anaknya."
No comments:
Post a Comment