Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Wednesday, August 27, 2008

Listrik Padam


Listrik Padam


Saat sedang kerja di depan komputer, aliran listrik tiba-tiba terputus. Internet juga terputus hubungannya.

Karena aliran listrik belum juga kembali, beberapa teman yang tinggal bersebelahan keluar kamar. Kami menumpahkan kedongkolan.

“Kira-kira donk kalau mau memadamkan listrik. Mengapa listrik justru mati pada saat-saat jam sibuk kerja? Pekerjaan tertunda gara-gara aliran listrik terputus dadakan.”

Saat mendengarkan keluhan sahabat-sahabat, pikiran saya melayang jauh ke laut Pasifik, tempat saya pernah bekerja sebagai guru di sana. Listrik yang byar pet seakan sudah menjadi menu rutin. Pengelola listrik hampir tak pernah menyampaikan pemberitahuan awal mengenai pemutusan aliran listrik. Aliran listrik dapat baru kembali dalam hitungan jam.

Saat menghabiskan akhir pekan di Gereja setempat, listrik padam dari pagi hingga sore. Saat keluar rumah, saya terpana karena saya melihat puluhan warga setempat bercengkerama di depan Gereja sambil menatap laut.

Seorang gadis cantik menepuk pundak saya, lalu duduk di samping saya.

“Keindahan laut sore ini akan terlewatkan kalau aliran listrik tak terputus. O iya, barangkali kita juga tak akan pernah bertemu jika aliran listrik segera kembali setelah padam. Perkenalkan nama saya Caecilia. Siapa nama Saudara?”


Dokumentasi:

http://images.google.com

No comments: