
Gadis Pisang
Dalam perjalanan lintas kota dengan kereta, saya duduk berdampingan dengan seorang perempuan seusia ibu saya. Setelah beberapa saat ngobrol, ia menunjukkan foto dirinya dan puteri cantiknya.
“Kami baru saja kembali dari menyaksikan olimpiade Beijing.”
“Ada pengalaman mengesankan saat di Beijing?”
Ia lalu menunjukkan beberapa rekaman videonya bersama puterinya saat berkeliling ke tempat-tempat kebudayaan Cina.
“Saya mengingatkan puteri saya bahwa ia anak pisang.”
“Maksudnya?”
“Saya pernah kaget saat ia memperkenalkan dirinya sebagai anak Amerika.”
“Engkau anak pisang. Engkau memang lahir dan dibesarkan di tanah Amerika. Namun engkau tak dapat memungkiri kulit Cinamu.”
“Bagaimana tanggapannya?”
“Suatu ketika ia tergopoh-gopoh menghampiri saya sehabis pulang kuliah. Hingga sekolah menengah atas, ia mendapat pendidikan berbahasa Cina. Ia awalnya selalu ingin menyembunyikan identitasnya sebagai orang Cina. Mulai di bangku kuliah, ia menyebut diri dengan penuh kebanggaan sebagai gadis pisang.”
No comments:
Post a Comment