
http://www.lorashelley.com/avail/forgiveness.jpg
Mengaku Salah
Anna berbaring lemah di tempat tidurnya. Ia semakin kehilangan kemampuan untuk berbicara karena kesehatannya menurun drastis.
Kisah hidupnya sangat pilu. Menurut rumor, saudara-saudarinya bersekutu menghancurkan bisnisnya. Mereka bahkan memfitnahnya sebagai perempuan jalang sehingga suami akhirnya meninggalkannya. Anna kini menyewa ruangan kecil ditemani puteri setianya.
“Jangan pernah memendam kebencian kepada saudara-saudari Mama,” pesannya berulang-ulang kepada puterinya.
“Mama pernah merasa benci kepada mereka?”
“Mama mengeluarkannya dari hati begitu mengetahuinya.”
Beberapa jam sebelum meninggal, beberapa sahabat dekatnya mengunjunginya.
“Baik sekali Anna kalau mau mengampuni pribadi-pribadi terdekatmu yang justru menyulitkan kehidupan sampai sedemikian ini.”
Tangan Anna gemetaran mencari sesuatu di balik bantalnya. Ia kemudian mengeluarkan foto saudara-saudarinya.
“Saya setiap hari berdoa agar Allah menganugerahkan kelimpahan hidup kepada mereka.”
“Kalau demikian, Anna dapat mengampuni mereka,” kata seorang sahabatnya.
“Satu perkara menyulitkan pengampunan.”
“Apa itu?”
“Siapa yang harus kuampuni? Tak seorang pun mengaku telah berbuat salah kepadaku.“
No comments:
Post a Comment