
Penantian
Sore ini seorang sahabat mengirim pesan pendek ingin ngobrol dengan saya. Ia sehari-hari sangat sibuk bekerja sebagai dokter.
Saya datang seperempat jam sebelum waktu janjian. Sambil menunggu dia keluar ruang prakteknya, saya membaca buku.
Perawat yang membantu praktek kerja menyampaikan pesan pendek kepada saya.
“Dokter Anne kemungkinan terlambat menemui saudara karena beberapa pasien menelepon mendadak untuk ketemu.”
Setelah menyantap makanan kecil dan jus apel, saya melanjutkan membaca buku.
“Maaf, ya, saya repot sekali. Kamu mau menunggu saya? Kamu bisa juga jalan-jalan ke mal dekat sini,“ kata Anne meminta maaf.
“Saya akan menunggu kamu sambil menyelesaikan halaman buku.“
“Mungkin saya lebih baik datang lain kali saja,” kata saya sambil melihat jarum jam.
Jam sembilan kurang seperempat ia keluar ruang praktek sambil mengelap dahinya dengan sapu tangan.
“Jalan-jalan kemana saja selama menunggu saya?”
“Saya menanti di sini sepanjang waktu.
“6 jam hanya duduk di sini?”
Saya menganggukkan kepala. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Mengapa?”
“Saya menanti di sini untuk berjaga-jaga kalau engkau barangkali butuh bantuan.”
No comments:
Post a Comment