Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, October 19, 2008

Perhatian Ortu


sumber:

http://i.pbase.com/o6/43/578243/1/80406343.2n9lYAFW.070612_046AP.jpg


Perhatian Ortu


Dua keluarga lansia naik mobil bersama.

“Anak-anak yang pernah kita rawat pada akhirnya meninggalkan kita.”

“Jangan berkata demikian. Buktinya anak-anak kamu masih tinggal dekat dengan kamu. Kalau anak kamu tidak mencintaimu lagi, mereka akan tinggal sejauh-jauhnya dari kamu,” kata ibu yang memegang setir.

“ Kita nggak perlu munafik dengan kenyataan ini. Buktinya saat ini. Saya harus mencari tumpangan kendaraan kalian untuk pergi ke tempat agak jauh,”kata seorang ibu yang duduk di kursi belakang mobil. Leher sakit kalau ia menyetir terlalu lama.

“Omong-omong, bagaimana anak-anak kalian?” tanyanya balik.

“Mereka sudah bekerja dan tinggal terpisah dari kami,” kata suami yang menjadi pengarah jalan mobil.

“Enak ya sudah lepas tanggung jawab terhadap anak.”

“Kita memang sudah lepas tanggung jawab finansial. Namun perhatian orang tua pada anak-anaknya yang telah dewasa seringkali jauh lebih besar,” kata ibu yang memegang setir.

“Anak-anak barangkali semakin memperlakukan kita seolah kita bukan orang tua mereka. Teman kita bahkan harus membayar uang beras pada keluarga anaknya karena ia menumpang makan di rumahnya.”

“Namun orang tua hendaknya tetap memandang mereka sebagai anak-anaknya.”

No comments: