Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, November 18, 2008


http://graphics8.nytimes.com/images/2007/07/07/us/clintona1600.jpg


Talenta

Saat hendak mencalonkan diri sebagai senator New York, Hillary Rodham Clinton berliput keraguan. Ia maju mundur dengan keputusannya.

“Saya berdiri di persimpangan jalan dengan masing-masing kaki menginjak arah yang berseberangan.”

Kebanyakan orang terdekat menggelengkan kepala saat mendengarkan rencananya.

“Urungkanlah niatmu. Politik sangat kejam terhadap kandidat perempuan. Jangan memasukkan dirimu ke dalam api politik.”

Suatu ketika ia mendapat surat dari George Tribou, seorang imam katolik yang mengelola sekolah khusus laki-laki di Little Rock.

Hillary mengakui bahwa ia bersilang pendapat dengannya karena ia mendukung aborsi. Meskipun demikian ia bersahabat baik dengannya.

“Hillary terkasih, saya memberitahu kepada para siswa selama 50 tahun demikian. Menurut pendapat saya, pada saat hari penghakiman nanti, Allah tidak akan pertama-tama bertanya mengenai pelaksanaan sepuluh perintah Allah dalam kehidupan kalian. Ia barangkali akan menanyakan kemudian. Pertanyaan pertama yang akan diajukan kepadamu adalah, ‘Apakah engkau menggunakan waktu dan talenta yang telah Aku percayakan kepadamu.” Majulah menjadi senator New York. Doaku menyertaimu sepanjang waktu.”

1 comment:

Anonymous said...

Inspiratif... !!