Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, November 25, 2008


http://www.kaosenlared.net/img2/2006a/29389_Rigoberta_Menchu.jpg

Saya mengalami kesulitan sebagai perempuan dari penduduk asli untuk menemukan kepercayaan diri untuk berbicara secara publik. Terutama kita dibesarkan untuk dibuat percaya bahwa peran tunggal perempuan adalah mengurus rumah dan melahirkan anak. Jika engkau melanggar peran ini, engkau dipandang meninggalkan tradisi politik dan engkau akan kehilangan hormat dari mereka... perjuangan utama perempuan adalah mempertahankan kehidupan. Baig mereka yang hidup dengan lima atau enam orang anak atau janda, perjuanngan utama adalah mempertahankan kehidupan. Jika seorang ibu tidak mempunyai tempat tinggal untuk meletakkan anaknya, bagaimana ia dapat mencari pekerjaan? Bagaimana ia dapat menjadi lebih terlibat dalam mengubah komuntas dan negaranya?... Sekat untuk partisipasi penuh perempuan dalam masyarakat belum dicabut... perjuangan untuk masyarakat madani, perjuangan untuk semua orang, bukan hanya militer dan elite. Kami ingin berpartisipasi seperti yang lain dan memberikan sumbangan pada sejarah Guatemala.
Rigoberta Menchu, ‘
Guatemala: A Story of Tragedy and Promise’ in Alida Brill (Ed), A Rising Public Voice: Women in Politics Worldwide (New York: The Feminist Press, 1995), 229 – 232.

No comments: