
www.jennahollingerphotography.com/blog/wp-content/uploads/2008/04/mariana.jpg
Anakku
Di depan sebuah gereja seorang laki-laki mendatangi seorang imam katolik dengan menimang bayi yang sangat manis.
Ia menyentak saya dengan pertanyaan,
“Berapa harga kesetiaan dalam kehidupan perkawinan?”
Imam itu lalu mengajaknya duduk di sebuah kursi panjang menghadap patung keluarga Nazareth
“Apakah pasanganmu melanggar kesetiaan perkawinan?”
Ia menjawab dengan linangan air mata.
“Saya bukan seorang Katolik. Namun saya menjunjung tinggi janji perkawinan. Kami berjanji untuk tetap setia dalam suka dan duka.”
Imam itu menganggukkan kepalanya.
“Saya menderita ketidaksuburan seksual. Istri menjalin relasi dengan laki-laki lain dan berbuah dengan kelahiran bayi ini.”
Ia menerima sapu tangan untuk menyeka cucuran air matanya.
“Saya terluka sekali. Tadi malam, saat istri memberitahu ayah sebenarnya dari bayi ini, saya langsung keluar rumah. Entah berapa jam saya berjalan di tengah kegelapan malam untuk dapat menenangkan diri dari amarah yang hampir meledak. Istri yang selalu saya kasihi dengan sepenuh hati justru mencemari kesucian perkawinan.”
“Bagaimana engkau memandang bayi ini?”I
Ia mendekap bayi itu dan mengecup keningnya.
“Ia anakku. Cinta saya padanya sebesar cinta kepada istri saat janji perkawinan.”
1 comment:
"Wow, saya angkat topi pada bapak (muda?) ini. Inilah yang dinamakan cinta sejati walaupun sudah disakiti, tetapi masih tulus cintanya.
Give my hug to him".
Post a Comment