Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, January 11, 2009

Kado Natalia

http://theaestheticelevator.files.wordpress.com/2008/07/picture-1.png?w=352&h=313

Kado Natalia

Saya duduk di kamar sibuk membuka kado ultah dari sahabat dekat.

Saya dikejutkan dengan dering telpon genggam.

“Selamat Ultah. Romo udah buka kado saya?”

“Natalia ya?”

“Kok langsung tahu sich? Padahal Natalia baru mau minta Romo nebak suara saya.“

“Sebentar ya.”

Natalia duduk di taman kanak-kanak. Ia paling sering pergi ke gereja dengan mamanya. Ia anak penuh bakat terutama melukis.

“Lukisan saya bagus?“

Ia pernah meminta foto bersama saya di depan gereja. Ia memeluk saya di foto.

“Bagus sekali.”

“Saya sering mendapat juara melukis. Tapi saya selalu kesulitan melukis laki-laki. Saya bisa melukis bagus sekali kalau Natalia dekat dengan pribadi itu.”

“Natalia suka melukis apa saja?”

“Natalia paling suka melukis mama. Ia sayang sekali dengan Natalia.”

“Pernah melukis papa?”

Percakapan terselingi keheningan.

“Belum pernah.”

Terdengar isak kecil di seberang telpon.

“Papa tinggal bersama mama dan Natalia. Tapi papa jauh dari mama. Papa juga jauh dari Natalia.”

Percakapan terselingi isak tangis. Kali ini Natalia mendengar isakan saya.

12 comments:

Anonymous said...

duh... jadi ikut sedih.

Anonymous said...

Apakah ada yang merisau hati Romo? kok belakangan ini cerita/renungannya melankolis sekali? Saya jadi ikut prihatin.

Mutiara Andalas said...

Pak Dokter Andre,
kapan menulis buku tentang menangis... kalau udah nulis buku tidur ya... Makasih mau baca renungan pendek saya.

Dear Lieke,
winter... jadi temanya melankolis...

Anonymous said...

Another touching story...

Anonymous said...

Putri saya juga suka sekali menggambar dan hanya bisa gambar sosok perempuan. Suka menggambar saya. Dalam gambarnya saya selalu berambut panjang dengan matching outfit dan wajah tersenyum. This story reminds me of her. Love you so much, Kayvee!

Mutiara Andalas said...

Dear Jenny,
a sweet kid touched me first. I hope to see her again.
Dear Anonymous,
terima kasih ya. Anak-anak biasanya mengingat pribadi yang mengesankan baginya. Berbahagialah kamu kalau puterimu memandang kamu sebagai Ibu yang loving padanya. It is engraved in her heart.

Anonymous said...

Kayaknya renungan2nya bisa dibukukan , saingan dengan Anthony D Mello....

Mutiara Andalas said...

Dear Agustini Utari,
segera dech.... satu naskah buku sedang diedit sebuah penerbitan
yang terakhir-terakhir memang rencananya saya tawarin juga... edisi Facebook :)

Anonymous said...

Wah, cocok juga... Chicken Soup for the soul...facebook edition...

Mutiara Andalas said...

kalau di indonesia... sayur bayam atau gudheg for the soul...

Anonymous said...

Kira2 begini : "semangkuk sayur bening buat kebeningan jiwa "..

Mutiara Andalas said...

mungkin tanya rm. mintara aja dia pinter buat puisi...