Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Monday, January 12, 2009

Quotation Teologi Politik



Dalam kasus kematian Munir,
rezim kekerasan tak sekedar mengakhiri secara paksa
kehidupan korban yang dibelanya,
tetapi juga pembela korbannya.

Mutiara Andalas, S.J.

2 comments:

Anonymous said...

Almarhum Munir berusaha mengungkap kedok kekerasan politik maka ia hrs juga disingkirkan (menurut para pemegang kekuasaan). Tapi apkh para pemegang kekuasaan itu mau melumuri tangan mereka dengan darah? Dugaanku, mereka pasti tidak mau. Mereka memakai tangan orang lain (bisa politikus, bisa agamawan).
Apakah Padre Andalas juga mengamati dalam kekerasan politik selalu ada politik kambing hitam?

Mutiara Andalas said...

Andre,
Rm. Sindhunata lebih jago karena udah nerbitin buku Politik Kambing Hitam berdasarkan teori Rene Girard.
Rezim kekerasan di satu pihak ingin meninggalkan jejak dirinya pada tubuh korban dan di sisi lain ingin menghapus jejak dirinya dari tubuh korban. Penghilangan paksa kemudian penampilan tubuh korban di ruang publik, seperti di East Timor dan Aceh, saya mengerti dalam bingkai ini.
Saya sepakat dengan Andre. Rezim Kekerasan seringkali meminjam tangan untuk mengambil kehidupan target korbannya.